Sabtu, 21 Desember 2013

ETER

Eter adalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya rendah. Eter sedikit polar (lebih polar dari alkena). Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk polieter.

 1. Struktur

Eter tersusun dari unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’ atau Ar-O-Ar’ atau R-O-Ar.
Dimana :
-O-     : gugus fungsi eter
R,R’   : Alkil
Ar,Ar’ : Aril
Jika R=R’ atau Ar=Ar’ maka dinamakan eter simitrik (eter sederhana) Jika R≠R’ atau Ar≠Ar’ maka dinamakan eter asimitrik (eter campuran) Sudut yang dibentuk oleh gugus eter (-O-) sebesar 109,50 dan
panjang ikatan C-O- 0,142 nm.
Contoh struktur :
 

2. Tatanama Eter

a. IUPAC

a) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan yang terbesar dianggap alkana.
Contoh :

b) Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi.
Contoh :

c) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.
Contoh :
d) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :

b. Trivial

a) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).
Contoh :

b) Tambahkan akhiran “eter” setelah nama-nama subtituen.
Contoh :

c) Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.

 3. Sifat fisik dan kimia

Sifat Fisik

  • Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas.
  • Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar.
  • Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara.
  • Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod.

Sifat Kimia

a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.
Contoh :

b. Reaksi dengan asam sulfat
Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.
Contoh :
c. Reaksi dengan asam iodida
Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.
Contoh :

d. Hidrolisis
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.
Contoh :

e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
Contoh :

4.Pembuatan dan Kegunaan eter

Pembuatan Eter

a. Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida.
Contoh :
b. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida
Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.
Contoh :
c. Dehidrasi alkohol primer
Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.
Contoh :

4.Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan

a. Kegunaan

  • Eter digunakan sebagai pelarut.
  • Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
  • Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.

b. Dampak

Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

Jumat, 06 Desember 2013

ALKOHOL

Alkohol


Alkohol merupakan senyawa organik yang memiliki gugus fungsi –OH terikat pada atom karbon. Atom karbon yang dimaksud dapat berupa atom karbon dari suatu gugus alkil yang sederhana. Contoh : Metanol (CH3OH), Etanol (CH3CH2OH), 2-propanol, 2-Metil-2-Propanol.

Sifat Fisik Alkohol

  • Memiliki titik didih yang tinggi karena alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen
  • Molekul-molekul alkohol dapat berikatan satu sama lain melalui ikatan hidrogen
  • Mudah Terbakar karena memiliki energi yang besar
  • Bersifat polar karena memiliki gugus –OH
  • Semakin tinggi berat molekul alkohol makin tinggi pula titik didihnya
  • Tidak berwarna dan berbau khas


Sifat Kimia Alkohol

  • Antar molekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen.
  • Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi dengan menggunakan oksidator, tetapi alkohol tersier tidak.
  • Logam K dan Na hanya dapat bereaksi dengan alkohol yang bersifat kering.

Pembuatan Alkohol

  • Reaksi Subtitusi Nukleofilik
Reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain dengan melibatkan nukleofil.
  • Reaksi Grignard
Reagen grignard dibuat dengan cara mencampurkan logam magnesium dengan alkil halida (atau haloalkana).
  • Reduksi senyawa karbonil
Alkohol dapat dibuat dari senyawa karbonil dengan reaksi reduksi, di mana atom-atom hidrogen ditambahkan kepada gugus karbonilnya.
  • Hidrasi alkena
Bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yang berperan sebagai katalis, unsur-unsur air (H+ dan OH-) mengadisi ikatan rangkap dalam suatu reaksi hidrasi menghasilkan alkohol.

Reaksi-Reaksi pada Alkohol


  • Reaksi Substitusi Alkohol
         Reaksi substitusi pada alkohol, gugus yang meninggalkan alkohol ialah hidroksida (OH-) suatu ion yang merupakan basa kuatReaksi substitusi ada dua jenis yaitu reaksi dengan hidrogen dan reaksi dengan zat penghalogenasi lainya.


Reaksi substitusi dengan halogen
        Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X= halogen).

Reaksi dengan zat pengotor lainya

     Dengan alkohol primer dan sekunder, hasil yang lebih tinggi dari alkil halida di dapat apabila zat penghalogenasi seperti tionil kloroda (SOCl2) atau fosfor bromida (PBr3) dipakai sebagai pengganti hidrogen halida.

  • Dehidrasi Alkohol
         Jika alkohol dipanaskan bersama asam kuat, suatu alcohol akan mengalami dehidrasi (melepas molekul air) mengahasilkan suatu alkana .
  • Reaksi dengan Logam Aktif
     Atom H dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen.

  • Oksidasi Alkohol
      Alkohol dapat dioksidasi menjadi keton, aldehid atau asam karboksilat. 

  • Pembentukan Ester (Esterifikasi)
      Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.


Jenis-jenis Alkohol

Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.

  • Alkohol Primer
Alkohol Primer, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom  C primer.
  • Alkohol Sekunder
Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada   atom C sekunder.
  • Alkohol Tersier

Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier.


Beberapa Jenis Alkohol


  • Methanol
Rumus umum methanol adalah CH4O atau sering ditulis CH3-OH. methanol merupakan bentuk alkohol paling sederhana. 
Ciri - ciri Methanol
Methanol berwujud cairan bening, mudah menguap dan sangat beracun. jika uapnya terhirup dapat menyebabkan kebutaan dan jika tertelan dapat menyebabkan kematian.
Pembuatan Metanol
metanol dapat dihasilkan melului proses multi tahap. Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam tungku untuk membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida; kemudian, gas hidrogen dan karbon monoksida ini bereaksi dalam tekanan tinggi dengan bantuan katalis untuk menghasilkan metanol.
Manfaat Metanol
Methanol digunakan sebagai  bahan pembuatan bahan bakar kendaraan bermotor, sebagai bahan utama pembuatan peledak, cat,plasti, tekstil, dan plywood.
  • Gliserol
Cairan kental tidak berwarna dan tidak berbau, rasanya manis dapat bercampur dng air dan alkohol yg diperoleh dr lemak hewani atau nabati atau dr fermentasi glukosa, digunakan sbg bahan kosmetik, pengawet obat-obatan, pelembap buah-buahan atau tembakau .
Kegunaan
  1. Penambah cita rasa makanan
  2. Pelarut bahan obat-obatan dan multivitamin.
  3. Pembuatan lotion kulit, sabun kecantikan, bedak cair dan pembersih mata. 
  4. industri, misalnya: obat-obatan, bahan makanan, kosmetik, pasta gigi, industri kimia, larutan anti beku, dan tinta printer
Pembuatan
Salah satu bahan baku pembuatan gliserol adalah minyak, yang terdiri atas minyak nabati dan minyak hewani
  • Etanol
Etanol adalah produksi fermentasi yg berupa selulosa. etanol berwujud cairan bening pada temperatur kamar, mudah menguap, dan berbau khas. Etanol merupakan alkohol yang paling banyak digunakan dan paling penting.
Kegunaan Etanol
  1. Etanol dapat ditemukan dalam spiritus, alkohol 70% yang digunakan untuk membersihkan muka,obat sirop,minuman beralkohol.
  2. Sebagai pelarut etanol relatif aman dan bisa digunakan melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak dapat larut dalam air. Contoh : etanol digunakan pada berbagai parfum dan kosmetik.
  3. Anti septik
  4. Bahan bakar
Proses Pembuatan
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. (kandungan etanol 7-9% untuk bahan dari ubi kayu).

Destilasi merupakan proses pembuangan air dari dalam etanol yang kadar airnya masih tinggi. Prinsip dasar dari proses destilasi adalah memisahkan dua buah campuran cairan (dalam hal ini etanol dan air) dengan memanfaatkan perbedaan titik didih dari kedua zat cair tersebut. Etanol yang titik didihnya lebih rendah (80 derajat) dari air (100 derajat) akan diuapkan dengan jalan memanaskanya. Air akan tinggal dan etanol akan menguap, uap etanol ini dijadikan cairan lagi dengan cara mendinginkanany. Dalam proses destilasi ini kadar etanol sampai 96%.

Proses dehidrasi merupkan proses untuk membuang air sampai menjadi 99,5%. etanol 99,5% ini yang bisa digunakan untuk menjadi bahan bakar energi alternatif. Proses dehidrasi ini ada tiga macam yaitu proses azeotropic distillation, molecular sieve dan membran pervoration.